Jumat, 19 Oktober 2007

纸上谈兵 Zhi Shang Tan Bing

Can read, but can do not


战国时,有赵国的大将 赵奢的儿子 叫赵括。年轻的时候,他非常喜欢读兵书,也常常跟父亲谈论用兵之道。
不过,赵奢却不认为赵括是将帅的材, 因为他儿子太自以为是,总将战争看得太容易了。

后来,秦国进攻赵国。其实赵孝王要派老将廉颇,但是认为廉颇已经年老体弱了,改派赵括替代。

赵括母亲听到消息,立刻去看赵孝王。她说:“赵括虽然熟读兵书,可是不能灵活运用,请考虑一下儿。”但是,赵孝王不听,还是让赵括接替廉颇的兵权。

专横的赵括立刻改变了廉颇的战略,结果被秦兵围困,在突围时中箭而死。而赵国四十万大军,也被秦国大军在一夜之间坑杀了。

后来,我们使用“纸上谈兵”比喻: 读死书的人,并无实际才学,却自以为是。


Speaking War On The Paper

During warring state period, there was a great general named Zhao She. He had one son named Zhao Gua. Since young, Zhao Gua had loved to read war strategy book. He also liked to discuss about war strategy with his father.

But unfortunately, Zhao She never considered Zhao Gua had a talent, because Zhao Gua always taught war is too simple for him.

Afterwards, Qin state attacked Zhao State. Actually King Zhao Xiao wanted to send General Lian Po, but he assumed Lian Po too old, so he changed his mind and sent Zhao Gua as replacement.

When Zhao Gua’s Mother heard about this news, she was so shocking and hastily went to see King Zhao Xiao. She said to him: ”Although Zhao has a great knowledge about war, but he got the skill from the book and never use it in the real war. Please reconsider your decision, your honour.” But, Zhao Xiao did not take the old woman’s advice and sent Zhao Gua to command Lian Po ex-soldiers.

His first action was arrogantly changed Lian Po’s strategy. The result was clear. His 400.000 soldiers were killed in one night. Zhao Gua himself was dead by thousand of arrows during his escape.

Afterwards, we are using “Speaking war on the paper” terminology to describe people who can talk about something but yet cannot put into practice. Still, he is boasting about his ability.

Don't be arrogant, if you have nothing


Zhi Shang Tan Bing



Pada jaman Negara-negara berperang, terdapatlah seorang jenderal hebat bernama Zhao She. Dia mempunyai putra bernama Zhao Gua. Semenjak muda, Zhao Gua sudah gemar membaca buku strategi perang. Dia juga suka berdiskusi tentang strategi dengan ayahnya.
Tapi sayangnya, Zhao She tidak pernah melihat Zhao Gua sebagai orang berbakat, karena Zhao Gua sering meremehkan perang sebagai suatu hal yang mudah.
Beberapa saat kemudian. Negara Qin menyerang Negara Zhao. Sebenarnya Raja Zhao Xiao ingin mengirim Jenderal berpengalaman Lian Po, tapi Sang Raja berpikir Lian Po sudah terlalu tua untuk berperang. Ia lalu memutuskan untuk menggantikan Lian Po dengan Zhao Gua.

Ketika Ibu Zhao Gua mendengar kabar ini, dia sangat terkejut dan segera menemui Raja Zhao Xiao. Sang ibu dengan memohon berkata: “Sekalipun Zhao Gua sering membaca buku perang dan punya pengetahuan luas tentang perang, ia tidak pernah mempraktekkannya dalam perang sesungguhnya. Harap pertimbangkan kembali, Yang Mulia,”

Tapi, Raja Zhao Xiao tidak mendengarkan beliau, dan mengirim Zhao Gua untuk mengambil alih pasukan Lian Po.

Zhao Gua segera mengubah strategi Lian Po dengan gegabah dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. “Ini sudah sesuai text book!” begitu pikirnya. Hasilya pun jelas. Pada malam pertamanya, ia langsung kehilangan 400.000 pasukannya, dan ia sendiri terbunuh oleh panah pada saat melarikan diri.

Kemudian, “Zhi Shang Tan Bing” menggambarkan orang-orang yang hanya bisa bicara tapi tidak bisa mempraktekkannya. Walaupun demikian, dia masih “bicara tinggi” tentang skillnya. Di Indonesia, mungkin lebih dikenal dengan OMDO(Omong doang)

Notes:
“Zhi Shang Tan Bing” sedikit banyak adalah kritik pribadi saya sebagai guru mandarin. Dalam mengajar, saya selalu berpatokan bahwa apakah ini pengajaran bahasa ini bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari atau hanya cuma tekstual adja. Jangan sampai ilmu yang saya berikan “mati” karena tidak bisa dipakai.

Sembari menulis ini, saya sedang menonton News.Com(18/03/2007). Republik Mimpi edisi ini membahas langsung tentang Bencana Lumpur LAPINDO Sidoarjo. Sudah beberapa bulan, Lumpur Sidoarjo belum juga diselesaikan. Banyak janji dan kata-kata dari pejabat kita yang terhormat, tapi hanya “mati” sampai di situ. Penyelesaian hanya berupa “Zhi Shang Tan Bing”. Praktiknya belum sesempurna rencananya, padahal rakyat semakin lama semakin menderita. Entahlah.…semoga kelak di Republik Indonesia tercinta ini, Kosa kata “zhi shang tan bing” ini tidak akan digunakan lagi. Amin….

Tidak ada komentar: