Jumat, 19 Oktober 2007

The Whisper of East Wisdom

No way to return back

秦朝末年,有一个秦国大将军 叫章邯。他在定陶地方大败项梁, 赵国之大将。项梁因此战死了。章邯乘胜派王离和涉间去进攻锯鹿。他们把锯鹿城给团团的围住。

赵王立刻派
项羽,项梁的侄子,去救援。在部队渡过漳河之后,项羽命令士兵把所有的船只都凿破,沉到河底。再把煮饭锅完全打碎。 把岸上的房屋完全烧光。每个人只发给三天的粮食,然后再上战场。这样作, 是为了向大家表示“宁死不退”的决心。

果然,经过九次的激烈战斗,项羽军队终于歼灭了秦国的军队。 项羽从此成了当时各地诸侯军的领袖。
后来,我们使用“破釜沉舟”比喻:形容下定决心,不达目的绝不停止的精神, 专心至于一件事情。

Crushing all the cooking tools & Sinking the boats

At the end of Qin Dynasty, there was a great general from Qin State named Zhang Han. He succesfully won the battle against Xiang Liang at Ding Tao. Xiang Liang was a general from Zhao state. Xiang Liang was killed during his escape. Zhang Han used this chance to attack nearby city, Lu Ju by sending his two generals, Wang Li and She Jian to besiege the city.

King Zhao didnot want to lose the city. He immediately sent his general, Xiang Yu, to help the city. Xiang Yu was also Xiang Liang's nephew. After Xiang Yu and the helping troops crossed the Zhang River. He ordered the soldiers to burn the boats. Not just that. he also ordered his guys to crush all of their cooking tools, including stewpots. He also told his people to burn out all of their tents. Nothing left behind. Yet he divided some foods for each person in the troops for 3 days war.
He told to his people," Now, we have no where to hide or to run. Let's have a great war.There are only 2 options, die or win! I always choose to be a winner than die, i hope you do so!"

The big war to rescue Lu Ju finally began. After 9 big attacks, Xiang Yu finally proved his words, he became the winner. After that heroic action, King Zhao promoted him to be his new great general and also his personal advisor.

Now, "Crushing the Cooking tools and Sinking the boats" means the Indestructible spirit while doing something as if there were no other ways but "continue and Keep Going". Do you also "Po Fu Chen Zhou" while doing your works?

I always be a winner

Po Fu Chen Zhou
Di akhir jaman Dinasti Qin, tersebutlah seorang jenderal bernama Zhang Han. Dia berhasil mengalahkan Xiang Liang, salah satu jenderal utama Zhao, di Ding Tao dan membunuhnya saat Xiang Liang hendak melarikan diri.

Zhang Han merasa di atas angin. Dia segera memerintahkan dua orang kepercayaannya, Wang Li dan She Jian untuk menyerang kota yang terdekat, Lu Ju. Maka. mereka berdua segera berangkat memimpin pasukan besar untuk mengepung kota Lu ju.

Mendengar berita buruk ini, Raja Zhao memutuskan untuk mengirim Xiang Yu untuk membantu pasukan kota Lu Ju. Xiang Yu ,yang ingin membalas dendam akan kematian Pamannya, Xiang Liang, langsung mempersiapkan diri dan berangkat.

Sesudah selesai menyebrangi Sungai Zhang, Xiang Yu memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan kapal-kapal mereka dan menenggelamkannya ke dasar sungai. Tidak hanya itu, dia juga memerintahkan untuk merusak semua periuk-periuk untuk memasak dan membakarnya hingga jadi abu. Xiang Yu merasa belumlah cukup. Sehingga disuruhlah mereka untuk membakar tenda tempat mereka menginap. Kemudian, tiap orang diberi bekal makanan yang hanya cukup untuk 3 hari saja.

Kemudian, di depan pasukannya, dia berkata dengan lantang,” Sekarang tidak ada lagi jalan mundur, yang ada hanyalah “berperang dan menang” atau “mati sia-sia”. Saya selalu memilih jalan seorang pemenang dan saya harap kalian juga!”

Akhirnya peperangan untuk menyelamatkan Lu Ju pun dimulai. Setelah 9 kali penyerangan terhadap pasukan Wang Li dan She Jian, akhirnya pasukan Qin pun mundur. Dan Xiang Yu berhasil membuktikan kata-katanya.

Kisah heroik Xiang Yu pun terdengar sampai ke pusat kerajaan Zhao. Raja Zhao segera mengundang Xiang Yu dan mengangkatnya menjadi jenderal utama Kerajaan Zhao dan penasihat pribadi beliau.

Sekarang, kita menggunakan “Po Fu Chen Zhou” untuk menggambarkan sifat seseorang yang teguh dalam melakukan sesuatu, tak perduli ada halangan apa pun, jatuh bangun beberapa kali pun, ia tetap maju dan tidak pernah mundur. Tujuannya hanya satu: “SUKSES”.

NOTES:
Terus terang, saya dulu berpendapat menjadi seseorang harus fleksibel, jangan ngotot terhadap sesuatu, harus cari jalan alternatif yang gampang dan efektif. Tak dirasa, alasan-alasan itu menjadikan saya seseorang yang gampang menyerah. Bertemu sedikit kesulitan, lebih baik stop. Bertemu tekanan, lebih baik menurut. Sampai saya bertemu dengan teman satu kuliah saya yang berpendapat "Po Fu Chen Zhou" itu adalah mutlak. Tak perduli mata kuliah sesusah apa pun, dosen sesulit apa pun, gagal berapa kali pun, dia tetap maju dan belajar dengan semangat "Po Fu Chen Zhou" ini. Sekarang dia sudah menjadi seorang ahli Mandarin yang cukup terkemuka di Jakarta ini.

Pelan-pelan, saya mulai belajar kemutlakan "Po Fu CHen ZHou". Dimulai dari hal-hal kecil hingga hal-hal yang besar. Saya harap teman-teman juga tidak gampang menyerah. Indonesia sekarang memang bukan lagi negara no satu di Asia Tenggara. Tapi bila semangat "Po Fu Chen Zhou" tertanam dalam hati kita, niscaya Indonesia bisa bangkit lagi!!

Tidak ada komentar: