Minggu, 28 Oktober 2007

2 berseru!!!

Ada cerita menarik mengenai seorang
kakek yang mengeluh karena tak dapat
membeli sepatu, padahal sepatunya sudah
lama rusak. Suatu sore ia melihat
seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi
tetap ceria. Saat itu juga si kakek
berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Ha l kedua yang sering membuat kita tak
bersyukur adalah kecenderungan
mem banding-bandingkan diri kita dengan
orang lain. Kita merasa orang lain
lebih beruntung. Kemanapun kita pergi,
selalu ada orang yang lebih pandai,
lebih tampan, lebih cantik, lebih
percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Saya ingat, pertama kali bekerja saya
senantiasa membandingkan penghasilan
saya dengan rekan-rekan semasa kuliah.
Perasaan ini membuat saya resah dan
gelisah.
<>Sebagai mantan mahasiswa teladan di
kampus, saya merasa gelisah setiap
mengetahui ada kawan satu angkatan yang
memperoleh penghasilan di atas saya.

Nyatany a, selalu saja ada kawan yang
penghasilann ya melebihi saya. Saya
menjadi gemar bergonta-ganti pekerjaan,
hanya untuk mengimbangi rekan-rekan
saya. Saya bahkan tak peduli dengan
jenis pekerjaannya, yang penting
gajinya lebih besar.

Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini
tak akan pernah ada habisnya. Saya
berubah dan mulai mensyukuri apa yang
saya dapatkan. Kini saya sangat
menikmati pekerjaan saya.

Rumput tetangga memang sering kelihatan
lebih hijau dari rumput
dipekarang an sendiri. Ada cerita menarik
mengenai dua pasien rumah sakit
jiwa. Pasien pertama sedang duduk
termenung sambil menggumam, ''Lulu,
Lulu.''
Seorang pengunjung yang keheranan
menanya kan masalah yang dihadapi orang
ini. Si dokter menjawab, ''Orang ini
jadi gila setelah cintanya ditolak
oleh Lulu.'' Si pengunjung
manggu t-manggut, tapi begitu lewat sel
lain ia
terkejut melihat penghuninya terus
menerus memukulkan kepalanya di tembok
dan berteriak, ''Lulu, Lulu''. ''Orang
ini juga punya masalah dengan Lulu?
'' tanyanya keheranan.

Do kter kemudian menjawab, ''Ya, dialah
yang akhirnya menikah dengan Lulu.''

Hidup akan lebih bahagia kalau kita
dapat menikmati apa yang kita miliki.
Karena itu bersyukur merupakan kualitas
hati yang tertinggi. Saya ingin
mengakhiri tulisan ini dengan cerita
mengenai seorang ibu yang sedang
terapung di laut karena kapalnya karam,
namun tetap berbahagia. Ketika
ditanya kenapa demikian, ia menjawab,
''Saya mempunyai dua anak laki-laki.

Ya ng pertama sudah meninggal, yang kedua
hidup ditanah seberang. Kalau
berhasil selamat, saya sangat bahagia
karena dapat berjumpa dengan anak
kedua saya.

Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya
juga akan berbahagia karena saya akan
berjumpa dengan anak pertama saya di
surga.''
Bersyukurlah !

Tidak ada komentar: