Minggu, 28 Oktober 2007

Sesuatu Tidak Selalu Kelihatan Sebagaimana Adanya

Dua orang malaikat berkunjung ke rumah
sebuah keluarga kaya. Keluarga itu
sangat kasar dan tidak mengijinkan kedua
malaikat itu bermalam di ruang tamu yang
ada di rumahnya Malaikat tersebut
ditempat kan pada sebuah kamar berukuran
kecil yang ada di basement. Ketika
malaikat itu hendak tidur, malaikat yg
lebih tua melihat bahwa dinding basement
itu retak.


Ke mudian malaikat itu memperbaikinya
se hingga retak pada dinding basement itu
lenyap. Ketika malaikat yg lebih muda
bertanya mengapa ia melakukan hal itu,
malaikat yg lebih tua menjawab,"Sesuatu
tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya".

Mala m berikutnya, kedua malaikat itu
beristirahat di rumah seorang petani dan
istrinya yang miskin tetapi sangat ramah.

Setela h membagi sedikit makanan yang ia
punyai,petani itu mempersilahkan kedua
malaikat untuk tidur di atas tempat
tidurnya.<>

Ketika matahari terbit keesokan harinya,
malaikat menemukan bahwa petani itu dan
istrinya sedang menangis sedih karena
sapi mereka yang merupakan sumber
pendapatan satu-satunya bagi mereka
terbaring mati.

Malaika t yg lebih muda merasa geram. Ia
bertanya kepada malaikat yg lebih tua,
"Mengapa kau membiarkan hal ini terjadi?
Keluarga yg pertama memiliki segalanya,
tapi engkau menolong menambalkan
dindi ngnya yg retak. Keluarga ini hanya
memiliki sedikit tetapi walaupun
demikian mereka bersedia membaginya
dengan kita. Mengapa engkau membiarkan
sapiny a mati ?"

Malaikat yg lebih tua menjawab, "Sesuatu
tidak selalu kelihatan sebagaimana adanya."

"Ket ika kita bermalam di basement, aku
melihat ada emas tersimpan di lubang
dalam dinding itu. Karena pemilik rumah
sangat tamak dan tidak bersedia membagi
hartanya, aku menutup dinding ituagar ia
tidak menemukan emas itu."

"Tadi malam ketika kita tidur di ranjang
petani ini, malaikat maut datang untuk
mengambil nyawa istrinya. Aku memberikan
sapiny a agar malaikat maut tidak jadi
mengambil istrinya." "Sesuatu tidak
selalu kelihatan sebagai mana adanya."

Kada ng-kadang itulah yang kita rasakan
ketika kita berpikir bahwa sesuatu tidak
seharusnya terjadi.

Jika kita punya iman, kita hanya perlu
percaya sepenuhnya bahwa semua hal yang
terjadi adalah demi kebaikan kita. Kita
mungkin tidak menyadari hal itu sampai
saatnya tiba...

Tidak ada komentar: